“Hidup ini terlalu singkat jika dihabiskan dengan saling
membenci” Ram.
Film India selalu punya daya tariknya tersendiri dibanding film-film
dari Negara lain. Tarian, action,
kisah dramatis, sederet konflik berlapis, dan tentunya durasi hampir 3 jam ini
seakan sudah menjadi karakter yang menjadi ciri khas bagi film Bollywood. Zaman
sekarang mungkin sudah banyak yang gengsi menonton film India sehingga
menimbulkan kesan kuno, tetapi banyak pula yang punya pemikiran akan kekaguman
mempertahankan tradisi dari film-film India ditengah arus globalisasi dimana
Hollywood semakin menunjukan kecanggihan teknologi film, Korea dengan kisah
romantisnya sekaligus jualan tempat wisatanya, hingga Thailand dengan comedy-romancenya sebagai trend baru
perfilman mereka. Tradisi-tradisi itu juga terlihat di film “Main Hoon Na”
dimana tarian, adegan aksi yang penuh effect,
kisah dramatis, hingga durasi panjangnya hadir disini. Meskipun bukan yang
terbaik akan tetapi film ini mampu membuat penonton terpukau dengan komedi yang
luar biasa dan tentunya alur cerita yang khas namun tetap menarik. Lalu seperti
apa film yang dibintangi King of Bollywood, Shah Rukh Khan dan disutradarai oleh
teman dekatnya dan diproduseri oleh istrinya sendiri ini?
Main Hono Na atau yang dalam bahasa Indonesianya berarti Aku
disini sekarang merupakan film garapan Farah Khan dan diprodusiri oleh Gauri
Khan serta didistribusikan oleh Red Chillies Entertainment dan Eros
International. Film ini berawal dari konflik India-Pakistan dimana saat itu
India berusaha menjadi pelopor perdamaian melalui “Project Milaap” dimana pihak
India ingin membebaskan tawanan Pakistan yang sudah ditahan berpuluh-puluh
tahun. Akan tetapi proyek ini ditentang oleh pihak teroris India yang dipimpin
Raghavan (Sunil Shetty) yang merupakan mantan perwira India. Saat pencetus
proyek ini, General Amar Singh Bakshi (Kabir Bedi)
dan Brigadier Shekhar Sharma (Naseeruddin
Shah) menginformasikan proyek ini melalui televisi, Raghavan dan
kelompoknya hadir distudio mengacaukan acara itu. Kekacauan pun terjadi,
Raghavan menginformasikan pada General Amar bahwa putrinya yang bernama Sanjana
(Amrita
Rao) akan terancam bahaya apabila proyek ini dilanjutkan. Kekacauan
tersebut berusaha ditangani oleh Brigadier Sekhar dan anaknya Major Ram Prasad
Sharma (Shahrukh Khan), akan tetapi insiden itu justru menewaskan
Sekhar dihadapan anaknya sendiri.
Sekhar menyatakan permintaan terakhirnya pada Ram, yakni
permintaan maafnya untuk istrinya Madhu (Kirron Kher)
dan anaknya Lakshman (Zayed Khan) yang dulu meninggalkannya ketika Ram yang
merupakan anak hasil hubungannya dengan wanita lain datang kerumah karena
ibunya meninggal. Ram pun mau tidak mau harus memenuhi permintaan terakhir
ayahnya yang sudah mengurusnya selama ini. Akan tetapi keberlangsungan proyek
Milaap ini harus diperhatikan Ram dimana proyek tersebut juga merupakan impian
ayahnya. Ram pun ditugaskan untuk menyamar menjadi mahasiswa di Universitas
yang sama dengan Sanjana, putri General Amar untuk menjaga putrinya dari
ancaman Raghavan. Awalnya Ram menolak karena ingin mengantarkan permintaan maaf
ayahnya dulu, akan tetapi mendengan kabar Lakshman juga ternyata kuliah di
Universitas yang sama dengan Sanjana membuat Ram menerima misi itu. Disinilah
cerita bermulai.
Pada hari pertama Ram kuliah, Ram sudah menemukan Sanjana
akan tetapi masih kesulitan mencari Lakshman. Ternyata Lakshman yang selama ini
dicari-cari selalu ada disamping Sanjana dengan menggunakan nama Lucky, nama
kerennya di kampus, Ram tidak menyadarinya karena selain namanya berbeda, sifat
Lakshman yang popular, banyak omong, suka pamer, dan lain-lain ternyata berbanding
terbalik dengan Ram yang serius, polos dan pendiam. Ram yang pada awalnya risih
dijahili oleh Lucky perlahan-lahan mulai betah dan senang setelah mengetahui
bahwa Lucky yang ada disampingnya merupakan Lakshman yang selama ini dicarinya.
Pada awalnya Ram kesulitan bersosialisasi dengan orang-orang
kampus karena gayanya yang kuno dan ha itu membuatnya kesulitan mendekati
Sanjana. Akan tetapi setelah Ram menyelamatkan Lucky yang hampir jatuh dari
atap membuat pandangan orang-orang terhadap Ram mulai berubah menjadi kagum
termasuk Sanjana yang bersyukur bahwa Lucky yang dicintainya secara diam-diam
ternyata berhasil diselamatkan Ram yang sebelumnya ditolak menjadi temannya. Setelah
insiden itu, Ram, Sanjana, dan Lucky menjadi dekat dan akrab, hal ini membuat
tugas Ram semakin mudah karena dia mampu mengawasi dua orang penting yang
dimana misi dari Negara dan juga ayahnya langsung bisa dihadapi bersama. Ram
juga berusaha mendekati keluarga Lucky agar bisa diterima dan juga berharap bisa
mengirimkan permintaan terakhir ayahnya. Ram pun akhirnya diajak tinggal di
rumah Lucky dan mendapatkan kasih sayang ibu meskipun dengan status palsu.
Akan tetapi tugas Ram tetaplah tidak mudah. Dia kembali
harus menghadapi Raghavan untuk melindungi Sanjana dan juga teman-teman
barunya. Tanpa sepengetahuan Ram, Raghavan si pembunuh ayahnya, pun
datang ke Darjeeling. Raghavan masuk ke St. Paul College dengan menyamar
sebagai dosen. Selain menghadapi Raghavan, Ram pun harus berusaha menutupi
identitasnya agar tidak diusir oleh Lucky dan ibunya yang ternyata masih
menyimpan amarah pada ayahnya dan juga anak haramnya yang tidak lain tidak
bukan ialah Ram sendiri.
Main Hoo Na masih mengandalkan tradisi-tradisi film India.
Tarian? Itu sih sesuatu yang wajib ada pada film India, Film India tanpa tarian
itu ga asik dan di film ini tarian dan lagunya sangatlah asik. Selain tarian,
film ini juga mempunya adegan-adegan dan juga kebetulan cerita yang terlalu
didramatisir, untuk menikmati film ini kita tentunya harus membuang pemikiran
akan terlalu dramatisnya suatu adegan. Memang begitulah India, selalu ada
adegan yang berlebihan, contohnya ketika perpisahan Ram dengan kampusnya
setelah sukses menjalankan misi melindungi Sanjana dan rahasianya terbongkar,
seluruh Universitas begitu kompak berbaris menyalami Ram sambil memberikan
bunga (sebegitu rapih nya kah dunia ini?). Sekali lagi, abaikan pemikiran itu,
maka kalian akan menikmati film ini. Masalah berlebihan, saya juga mau
mengkritisi masalah adegan action.
Harus diakui special effect dan animasi yang ada pada adegan aksi cukup baik,
akan tetapi semua itu justru membuat saya ilfil dan terkesan berlebihan. Kita
harus membuang logika dalam menikmati laga aksi dari film ini, hasilnya? Tetap saja
tidak bisa menikmati, kecuali jika kalian menikmatinya dari sisi kerumitan
effectnya.
Masalah berlebihan lainnya, hal ini juga terdapat pada sisi
komedi. Bedanya berlebihan disini justru membuat komedi menjadi sisi yang
menonjol dan jadi nilai jual film ini. Komedi yang disajikan sangatlah sukses
mengocok perut seperti contohnya teman-teman kampus yang unik, dosen-dosen yang
aneh, kepala rektor yang kocak, hingga kisah cinta Ram dengan dosen muda Chandini
(Sushmita
Sen) yang selalu mengundang tawa. Meski berlebihan dan harus menghilang
logika, tapi humor yang ada sangatlah pas. Selain itu alur cerita yang
konsisten nan menyentuh membuat durasi hampir 3 jam ini tidak terasa bosan dan
bahkan sangat menikmatinya.
Humor dan alur cerita yang rapi rasanya bisa menutupi
kekurangan yang ada bahkan menjadi nilai jual utama film ini. Film India sama
seperti semua film timur lainnya dimana selalu terdapat pesan didalamnya termasuk
Main Hoon Na khususnya mengenai keluarga.
Rating : 8
No comments:
Post a Comment