"Jalan
yang kau tempuh akan menunjukan siapa dirimu" Saito Fujita.
Ada yang masih ingat Battousai si
Pembantai ? Bagi kalian yang sempat menikmati bangku SD diawal 2000an rasanya
tidak asing dengan Anime berjudul Samurai X aka Rurouni Kenshin. Anime ini
sempat ditayangkan di TV Indonesia berkali-kali, yang pertama adalah SCTV yang
ketika itu menayangkan anime ini setiap hari Senin-Jum’at jam 3 sore pada tahun
2000. Samurai X yang mempunyai judul
asli Rurouni Kenshin merupakan Anime yang berasal dari manga karya Nobuhiro
Watsuki dan disutradarai oleh Kazuhiro Furuhashi. Samurai X menceritakan
kehidupan para samurai dan pejuang lainnya di Jepang pada awal pemerintahan
meiji berdasarkan sudut pandang Kenshin Himura sebagai pemeran utama.
Kenshin Himura merupakan seorang
samurai yang sangat ganas pada era Tokugawa, karenanya dia mendapat julukan Hitokiri Battousai atau Battousai si
Pembantai yang terkenal dengan jurus Hitten
Mitsurugi. Kenshin menjadi actor penting dibalik berdirinya era Meiji. Karena
menyesali perbuatannya sewaktu di era Tokugawa saat menjadi pembunuh bayaran, dia
berjanji untuk tidak membunuh orang di era baru. Setelah era Meiji berdiri,
mucul peraturan mengenai larangan membawa pedang. Meski begitu Kenshin tetap
menjadi samurai untuk melindungi orang lain, agar tidak melanggar janjinya
Kenshin menggunakan pedang Sakabatou
yang bagian tertajamnya terbalik berada di sisi lainnya alias mata terbalik.
Demi melindungi orang lain sebagai penebusan dosanya, Kenshin menjadi
pengembara (Rurouni).
Di Tokyo Kenshin bertemu dengan
Kamiya Kaouru, seorang wanita yang meneruskan dojo perguruan pedang aliran
Kamiya Kashin milik keluarganya. Pada awalnya Kenshin menutupi identitas
aslinya sebagai mantan Hitokiri
(pembunuh bayaran). Namun karena suatu konflik dimana ada Battousai palsu yang
mengancam nyawa Kaoru, Kenshin akhirnya memperlihatkan identitasnya melalui
kemampuan pedangnya. Mencoba untuk meneruskan perjalanannya, Kaoru meminta
Kenshin untuk tinggal bersamanya meskipun dia mengetahui bahwa Kenshin adalah
Battousai. Namun baginya masa lalu hanyalah masa lalu dan merasa bisa menerima
Kenshin saat ini. Kenshin pun menempati Kamiya dojo dan membantu Kaoru mengurus
segala sesuatunya.
Ditempat inilah Kenshin bertemu
dengan teman-teman baru seperti Myojin Yahiko, seorang anak samurai yang
memiliki potensi dan harga diri yang tinggi. Lalu Sanosuke Sagara, mantan
pejuang revolusi yang terkena fitnah pemerintah, meskipun pada awalnya sangat
membenci Kenshin karena alasan masa lalunya pada akhirnya mereka berdua
bersahabat setelah Kenshin mengalahkannya, apalagi setelah mengetahui semangat
sesungguhnya dari kenshin mengenai pemerintahan baru ini, yakni sebuah Revolusi
yang belum usai. Selain itu masih ada Kakek Gensai dengan kedua cucunya dan pelayan
Akabeko Tae-san dan Tsubame . Yang terakhir adalah Takani Megumi, seorang
dokter yang sempat terjebak dalam lingkaran industry opium hingga akhirnya
diselamatkan Kenshin dan teman-temannya.
Meski Kenshin berusaha menutupi
identitasnya, di tempat baru itu Kenshin tetap tak bisa terelakan dari sebuah
pertarungan. Dimulai dari penjahat biasa, bandit, samurai yang tak berkembang
di era Meiji seperti Jinbe dan Kurogasa Jinei, hingga bandar opium yang dilindungi
Aori Shinomori dengan kelompok Oniwabanshu-nya meskipun pada akhirnya berteman.
Hingga akhirnya pemerintah meminta bantuan Kenshin untuk kembali ke Kyoto,
tempat Kenshin sewaktu menjadi pembunuh bayaran, dengan tujuan menghentikan
Sishio Makoto, pemberontak pemerintah melalui organisasi bawah tanah. Sishio
Makoto merupakan pengganti Kenshin sewaktu menjadi Hitokiri, namun nasibnya
nahas karena dibakar oleh pihak pemerintah yang ajaibnya Sishio masih hidup.
Dengan pasukannya, Sishio berencana menghancurkan pemerintah Meiji dan kembali
menegakan era lama dimana yang kuat adalah yang berkuasa.
Kenshin dan kawan-kawan saat meninggakan Kyoto |
Dalam konflik Sishio ini Kenshin
bertemu karakter baru yang akan menolongnya melawan Sishio seperti Hajime Saito
atau Saito Fujita, mantan Shinsengumi sekaligus rival Kenshin di era Tokugawa.
Kenshin juga dibantu oleh kelompok Oniwabanshu di Kyoto yang dipimpin Misao
Mikamichi. Bahkan Kenshi harus berhadapan dengan gurunya lagi, Seujiro Hiko
untuk menyempurnakan jurus Hitten Mitsurugi agar mampu mengalahkan Sishio.
Meski konflik Sishio berada
dipertengahan sementara Anime ini berakhir pada nomor episode 95. Saya menganggap
konflik utama adalah pertarungan Kenshin vs Sishio. Namun meski begitu, setelah
pertarungan itu Kenshin masih harus melawan berbagai lawan kuat seperti
misalnya Shougo Amakusa yang memiliki jurus yang sama denga Kensin, Hitten
Mitsurugi yang lebih baik. Namun dari banyaknya musuh Kenshin, tidak ada yang
mengalahkan panjangnya konflik Sishio.
Dari pertarungan-pertarungan
Kenshin melawan musuhnya, saya menyimpulkan antagonis utama dalam Anime ini
bukanlah orang-orang macam Aori, Shougo, Kurogasa, atau bahkan Sishio
sekalipun, melainkan pemerintahan Meiji itu sendiri. Pemerintah Meiji menjadi
pemerintahan yang korup dimana banyak poilitisi-politisi korup menjabat dan
dampaknya mempengaruhi para pejuang era Tokugawa karena di era baru ini para
pejuang tersebut tidak mempunyai keterampilan apapun selain berkelahi.
Anime ini bukan anime ringan yang
hanya menghibur anda dengan tawa dan aksi bertarung ala samurai. Tetapi anime
ini juga menyajikan intrik politik, bagaimana Kenshin membicarakan masalah
politik, konspirasi, dan semacamnya demi kesejahteraan Jepang melalui era yang
dibangunnya. Namun meski begitu, kita tetap disajikan pertarungan menarik,
humor-humor yang membuat anda terpingkal-pingkal, dan juga kisah romantic,
semua menjadi satu dengan warna yang begitu hampir lengkap. Kita akan melihat
bagaimana Kenshin menjadi karakter yang berubah-ubah, kadang serius dengan
tatapan tajam kala bertarung, apalgi saat pertarungan terseru menurut saya,
yakni saat Kenshin vs Saitou, kadang Kenshin menjadi orang bodoh, kikuk , dan
penurut ketika berhadapan dengan Kaoru dan juga teman-temannya. Kisah romantic disini
juga benar-benar menyentuh, yang saya suka adalah bagaimana hubungan Kenshin
dan Kaoru yang bercerita mengenai cinta dengan menggunakan tindakan, bukan
kata-kata. Tidak ada kata-kata cinta yang diucapkan, namun penonton mengerti
apa yang dirasakan Kenshin dan Kaoru.
Gambar pada Anime ini tentu bisa
dikatakan bagus di eranya. Meskipun saya agak malas melihat anime samurai
karena yang terlihat dalam pertarungan hanyalah kilatan cahaya, namun disini
saya merasa benar-benar terhibur. Adegan pertarungan bisa dinikmati walaupun
dalam pertarungan masih terlalu banyak adegan ngobrol. Masalah music yang
diawal merasa tidak puas karena tidak tepat pada moment dan fade out yang mendadak, di pertengahan
episode mulai diperbaiki dengan tambahan-tambahan music baru. Hasilnya, music yang
baru justru sangat bagus dan sangat membimbing perasaan yang mendengar menuju
tujuan suasana adegan yang diciptakan.
Rating : 9
gw masih penasaran ada lanjutian lagi gak setelah episode 95 min
ReplyDelete