"On earth, only a few people can do what they really want to
do. Most people do what they to do to live" Oh Yeon Yi
Heading To The Ground merupakan drama Korea yang cukup unik.
Mengambil latar dunia sepak bola professional, drama ini bercerita mengenai
kisah cinta serta persoalan pribadi pemain sepak bola dengan agennya. Tema
cinta mungkin hal yang biasa, tapi yang
membuat drama ini begitu “lain” ialah ketika drama ini mengambil latar ruang
lingkup sepakbola dimana disitu ada banyak pekerjaan selain menjadi pemain sepakbolanya.
Heading To The Ground yang merupaka produksi S.M. Entertainment pernah
ditayangkan di Indonesia meskipun di jam yang kurang bersahabat, dini hari.
Heading To The Ground berfokus pada kisah Cha Bong Gun
(U-Know) yang merupakan pemain sepak bola dengan peruntungan yang jelek dan
Kang Hae Bin (Go Ara) yang merupakan agen sepak bola karena menyukai olahraga
dan ingin terlepas dari ayahnya yang merupakan pemilik klub K-League. Bong Gun
merupakan pemain sepak bola liga amatir yang mempunyai impian tampil di Piala
Dunia 2010 bersama Park Ji Sung dan juga bermain untuk Manchester United.
Sayangnya, impian itu seketika seperti sirna sewaktu tim yang dibela Bong Gun
dibanned dari liga. Karena tidak mempunyai klub, Bong Gun menjadi sulit
menjalani hidup karena tidak mempunyai kemampuan apapun selain bermain bola.
Bong Gun pun kehilangan semangat hidup bahkan tak tertarik lagi dengan sepak
bola, namun hadirnya seorang gadis cantik mampu membuatnya kembali pada sepak
bola, dialah Kang Hae Bin. Hae Bin merupakan agen sepak bola yang sebenarnya
sudah memantau Bong Gun sebelum klub nya di banned. Disini Bong Gun ditampilkan
sebagai seorang striker opurtunis yang punya keunggulan dalam mencari posisi,
tendangan volley yang baik serta shoot power yang kuat. Karena Hae Bin adalah
seorang wanita, kemampuannya dibidang olahraga yang identic dengan laki-laki
ini kerap disepelekan hingga akhirnya karirnya sebagai agen harus dipertaruhkan
dengan cara mendapatkan tanda tangan Bong Gun dan mencarikannya sebuah klub.
Hal tersebutlah yang membuat Ha Bin mati-matian membujuk Bong Gun untuk kembali
bermain meskipun dalam prosesnya banyak sekali pertengkaran yang terjadi
diantara keduanya. Hae Bin ingin membuat Bong Gun menjadi pemain hebat dan
bersama merajut impian menuju Old Trafford (Stadion Manchester United).
![]() |
Cha Bong Gon yang sedang berbicara pada poster Park Ji Sung |
Bong Gun kembali ke sepakbola dan berhasil menjadi pemain
K-League (Liga Profesional Korea) tepatnya di klub FC Soul. Itu pun berkat
kerja keras Hae Bin dengan membujuk pelatih Lee Chong Ryul (Kang Shin Il) dan
dibantu mentornya Hong Sang Man (Park Chul Min). Tapi perjalanan Bong Gun
sebagai pemain professional tidaklah mudah, dia harus bekerja keras jika ingin
mendapat tempat sebagai pemain regular. Belum lagi kehadirannya di klub
tersebut harus membuatnya menemui orang-orang yang dibencinya seperti Lee Dong
Ho (Kim Jae Seung) yang merupakan pemain juga sekaligus rivalnya selama
disekolah dan juga musuh utama Bong Gun, Jang Seung Woo (Lee Sang Yoon) yang
merupakan konsultan FC Soul sekaligus pengacara selain itu dia adalah orang
yang mengacaukan hidup Bong Gun dulu ketika dia dituduh sebagai seorang
criminal dan membuat ayahnya yang juga pemain bola meninggal. Kehidupan yang
keras di FC Soul pun diperparah dengan sikap temperamentalnya dan Bong Gun pun
tak memiliki teman disaana kecuali Maxim (Ricky Lee Neely) yang berperan
sebagai pemain asing dan Oh Yeon Yi (Lee Yoon Ji) yang merupakan ahli nutrisi
FC Soul, tetangganya, sekaligus temannya sejak sekolah, keduanya selalu berada
di sisi Bong Gun ketika ada masalah di klub. Di luar lapangan, Bong Gun adalah
orang yang memiliki hati tulus tapi sayangnya peruntungannya selalu jelek belum
lagi beban finansial sebagai tulang punggung keluarga dimana keadaan itu
diperparah kondisi adiknya, Cha Byul Yi (Bang Joon Seo) yang terkena penyakit
organ dalam.
![]() |
Cha Bong Gun memakai jersey FC Seoul |
Dari segi kisah cinta, drama ini layaknya drama korea
umumnya yang memiliki cinta bersegi-segi yang rumit, untuk kasus ini merupakan
cinta segi lima. Lee Dong Ho yang saling membenci dengan Bong Gun selanjutnya
malah menambah benci karean Oh Yeon Yi yang disukainya dan juga merupakan teman
mereka ketika masih sekolah malah menyukai Bong Gun, sementara Yeon Yi iri
dengan Hae Bin karena Bong Gun mencintai sang agen, tapi cinta Bong Gun harus
melewati dinding tebal berupa musuh utamanya Jang Seung Woo, sementara Jang
Seung Woo yang selalu menang dalam hal apapun kali ini harus kalah dalam
mendapatkan cinta Kang Hae Bin, toh ujungnya tetap saja Kang Hae Bin mencintai
Cha Bong Gun dan juga sebaliknya, huft cukup melelahkan. Hanya saja untuk kisah
cinta Bong Gun dan Hae Bin saya merasa chemistry yang terjalin belum cukup.
Entah apa karena konflik yang terjadi selalu mengenai pekerjaan hingga rasanya
kurang terasa pas atau bagaimana tapi masalah chemistry seperti agak ganjil.
Selain chemistry yang kurang tepat, saya merasa drama ini
punya banyak kelemahan. Ada beberapa adegan khususnya ketika kadegan kecelakaan
mobil dimana editing pada adegan tersebut kurang baik, banyak yang menilainya
sebagai animasi gagal. Selain itu dari segi penokohan, drama seperti inilah
yang kurang saya suka dimana sang pemeran antagonis Jang Seung Woo digambarkan
layaknya iblis yang selalu jahat dan seperti tidak memiliki sisi baik, yah..
meskipun dia sukses membuat saya kesal. Satu lagi, meski koreografi pertandingannya
cukup bagus tapi kenapa yang berperan menjadi kiper harus selalu bertingkah
berlebihan (bolanya dekat tapi lompatnya jauh), sangat menunjukan tidak
kompeten sebagai penjaga gawang.
Meskipun ada poin minus seperti tadi ditambah adegan
sepakbola yang bisa dibilang bagiannya hanya 25% plus konflik dan
penyelesaiannya yang biasa bahkan terkesan dibuat. Tapi secara keseluruhan
drama ini cukup baik dari segi ide ceita, humor, pembangunan atmosfer
pertandingan, dan juga sisipan dialog yang cukup baik. Walau tidak bisa
dibilang favorit tapi untuk sekedar hiburan film ini cukup direkomendasikan.
Nilai 7.5 dari 10 mungkin?
Rating : 7.5
No comments:
Post a Comment