“Bagaimanapun baiknya nilai seseorang tidak ada gunanya kalau tidak
bisa tersenyum, ini adalah bagian dari pendidikan yang sesungguhnya. Belajar
saja tidak cukup, hati juga diperlukan dalam pendidikan” Sakurai
Dorama legendaries Great Teacher Onizuka kembali dibuat
remakenya. GTO versi Shorimachi akan coba diperbarui melalui GTO versi Akira.
Seorang guru bekas geng motor kini kembali mencoba membujuk kelas bengal, kelas
2-4. Meski dorama ini adalah sebuah remake, tapi cerita yang disajikan
sangatlah berbeda dari GTO sebelumnya, tentu rasanya sebuah pantangan bagi sang
penulis scenario di Jepang untuk menjiplak karya yang ada meski itu hanya 70%.
Dengan wajah-wajah muda sesuai selera zaman terbaru, GTO remake ini akan
terlihat segar dan juga memiliki cerita yang tak kalah luar biasa dari cerita
sebelumnya. Dorama 11 episode adaptasi manga, anime dan dorama sebelumnya kali ini
disutradarai oleh Kazuhisa Imai dan Toru Otsuka.
Terdapat perubahan diawal cerita, yakni Onizuka Eikichi
(Akira) adalah seorang tukang kebun yang sangat menyukai tempat seperti
sekolah. Pada istirahat dia sempat mencurahkan pemikirannya pada ibu kantin tentang
pendidikan masa kini yang membuat murid-murid seperti depresi dan tidak
menikmati hidup. Beberapa selang kemudian terjadi insiden kekerasan dimana
murid yang dikeluarkan membalas dendam mengacaukan sekolah. Bukannya mengusir,
Onizuka justru membanting wakil kepala sekolah, Uchiyamada, karena telah menghina dan menyepelekan mantan
murid sekolah tersebut. Onizuka juga selanjutnya membantu konflik Yoshikawa
Noboru (Taishi Nkagawa) dan Anko Uehara (Yua Shinkawa), murid-murid kelas 2-4 SMA Meishu. Melihat hal
itu, Sakurai Yoshiko (Hitomi Kuroki) yang merupakan ibu kantin yang sebenarnya
Direktur SMA Meishu menjadi tertarik dengan pendidikan versi Onizuka dan
memintanya untuk menjadi guru. Onizuka diharapkan menerapkan metode “German Complex”
(gerakan saat membanting Uchiyamada) di sekolahnya, karena masalah yang ada di
sekolahnya saat ini sudah tidak bisa lagi diselesaikan menggunakan kata-kata.
Onizuka pun ditempatkan sebagai wali kelas 2-4, kelas yang dianggap sebagai
pembuat onar.
Onizuka yang merupakan mantan ketua geng motor Onibaku
akhirnya menjadi guru. Guru berwatak keras, tidak sopan, seenaknya, norak, dan
mesum itu akan berhadapan dengan para siswa anti guru yang menggunakan
kepintarannya untuk membuat onar. Meski dengan metode belajar yang kacau,
Onizuka pada akhirnya berhasil menaklukan para siswanya satu per satu tentunya
dengan metode yang keras. Meski tidak
puas dengan materi kurikulum, para siswa bisa mempercayai gurunya dari sisi
materi kehidupan. Selain siswa, Onizuka juga mempunyai musuh dari para kalangan
guru yang dipimpin Ucchiyamada yang menginginkan Onizuka diusir dari sekolah
itu. Namun Ibu Sakurai selalu melindunginya dengan berbagai dalih, selain itu
ada juga Fuyutsuki Azusa (Miori Takimoto), seorang guru yang ingin diterima
oleh muridnya karena terinspirasi Onizuka. Di luar sekolah, Onizuka masih
memiliki sahabat yang membantunya di tiap masalah murid atau bahkan Onizuka
sendiri, yakni Danma Ryuji (Yuu Shirota) dan Saejima Toshiyuki (Yusuke
Yamamoto). Pada akhirnya, musuh utama dorama ini ialah system pendidikan yang
membuat para siswa tidak bisa menikmati hidup.
Sudah barang pasti jika ada sesuatu yang memiliki kesamaan
dengan yang lain, pasti akan menjadi bahan perbandingan. Hal itu juga berlaku
bagi dorama remake ini yang akan dibandingkan dengan dorama sebelumnya. Jika
dibandingkan dengan GTO 98 yang dimana alur ceritanya dirombak besar-besaran
dan dengan gaya penceritaan yang berbeda, GTO 12 lebih melakukan penyesuaian
pada manga. Hal itu sudah terlihat dengan penggambaran Onizuka yang diperankan
Akira, gaya berandal dengan rambut kuningnya. Apabila di GTO 98 terdapat penggabungan karakter, GTO
12 justru lebih kaya karakter bahkan terdapat karakter baru, sesuatu yang saya
syukuri adalah dihadirkannya karakter Kanzaki yang sempat menghilang di versi
98, dan saya puas dengan visualisasi Kanzaki yang misterius. Saya pun senang
dengan kembalinya watak asli Murai di manga meskipun masih kurang puas karena
disini meski Murai bodoh dan terlihat sosok pemimpin tapi penggambaran bengal dan
tukang rame kurang terlihat. Jika di GTO 98 terdapat perubahan karakter,
Remakenya lebih menyesuaikan karakter manga, namun di versi remake ini ada
perubahan peran sang pembela Onizuka. Jika sebelumnya musuh akhir kelas 2-4
adalah Aizawa Miyabi, disini yang menjadi musuh klimaks adalah Kikuchi Yoshito
(Sho Takada) yang di manga nya adalah pembela utama Onizuka.
Bagi saya konflik dengan sesama rekan kerja Onizuka di
dorama remake ini kurang terasa, bahkan terlihat dipaksakan. Beda halnya dengan
GTO 98 yang sangat beralasan kenapa para guru membenci Onizuka. Hal lain yang
kurang terasa adalah chemistry Onizuka dan Fuyutsuki. Dibandingkan pasangan
serasi Shorimachi dan Nanako (Onizuka dan Fuyutsuki GTO 98), pasangan Akira –
Miori malah tak terasa cocok sama sekali, tak ada pembangunan chemistry,
mungkin hal itu disebabkan perbincangan mereka berdua hanya masalah ruang
lingkup sekolah. Hanya terlihat sebatas rekan kerja, atau mungkin yang terlihat
justru hanya cinta bertepuk sebelah tangan Fuyutsuki. Saya merasa chemistry
justru terbentuk pada hubungan Onizuka-Kanzaki. Dari poin ini saya merasa GTO
98 lebih baik.
Namun bukan berarti GTO 12 tak punya nilai lebih. Jika GTO
98 lebih menonjolkan jiwa guru, di versi remake sesuatu yang paling ditonjolkan
adalah masalah pendidikan dan persahabatan. Saya paling suka bagian dimana
ketika seluruh kelas akhirnya bersatu ketika Aizawa berhasil ditaklukan. Selain
itu pada dorama versi ini, konflik yang ada didominasi hubungan orang tua-anak.
Dari seluruh konflik, hanya ada 3 konflik yang terlepas dari masalah orang
tua-anak.
Kelas 2-4 |
Yah, pada akhirnya Great Teacher Onizuka Remake berhasil
menampilkan poin mana yang harus dinikmati dan berbeda dibanding versi sebelumnya. Meski
saya lebih memihak dorama versi lawas, tapi secara keseluruhan saya merasa
sangat puas dengan dorama ini dan saya pun berkesimpulan bahwa Great Teacher
Onizuka berhasil sukses di berbagai bidang, baik mangan, anime, dorama, bahkan
remakenya, semua itu disebabkan karena disetiap bidangnya menyajikan poin utama
yang berbeda untuk dinikmati.
Rating : 8.5
No comments:
Post a Comment