Film ini menceritakan seorang
perancang busana pengantin wanita sekaligus single parent bernama Seo Go-woon
(Song Yoon-ah) yang memiliki seorang anak perempuan kecil bernama Jang So-ra
(Kim Hyang-ki).
Cerita
dimulai dengan tertukarnya gaun yang hendak dipakai oleh sorang pengantin.
Go-Woon diminta untuk mengantarkannya. Sementara di sekolah Sora, Hujan turun dan sora
tidak membawa payung. Mondar-mandir ditunggunya hujan reda.
Ibunya
datang menjemput dengan ngebut sambil ngepot. Mereka sama-sama mengantarkan
baju pengantin yang tertukar ke tempat acara (di tempat acara pengantin nya
sudah menangis… bayangkan saja bajunya baru datang 10 menit sebelum acara
dimulai. Hahaha)
Seo
Go-woon alias si ibu sangat sibuk dengan pekerjaannya tersebut, sedangkan Sora selalu merasa kurang diperhatikan
sehingga ia menjadi anak yang keras kepala dan kurang peduli pada orang-orang
di sekitarnya. Mungkin karena sering ditinggal oleh ibunya untk bekerja Sora menjadi anak yang terlalu dewasa
lebih dar usianya.Sora diceritakan sebagai anak yang tertutup. Dia cerdas namun
tidak bisa bergaul dengan baik dengan teman-teman sebayanya. Setiap kali ibunya mengantarkannya ke
tempat kursus balet Sora justru nongkrong di kelas Taekkyon di ruangan
sebelahnya dan mengobrol dengan guru taekkyon yang sangat pemalu dan sedang
patah hati. (pemuda yang lucu, dan menyedihkan karena tak ada murid taekkyon di
kelasnya)
Dalam
waktu sekejap, Sang Ibu berubah. Tadinya, Ibu Sora adalah penggila kerja. Ia
menghabiskan waktunya di kantor. Bahkan Sora sering diajak ke kantornya. Namun
setelah vonis itu keluar, Sang Ibu memutuskan untuk lebih banyak menghabiskan
waktunya dengan anak semata wayangnya. Ia tahu kalau umurnya tidak akan lama
lagi. Sora agak kaget dengan perubahan yang dialami ibunya. Ibunya selalu
menanyakan apa yang diinginkan Sora lalu membelikan semua yang diinginkannya. Ketika sedang asyik main game Sora
dengan nada bercanda berkata, “TV kita sudah kuno“, seketika ibunya langsung
membeli TV LCD dan membuang TV lamanya. Saat
malam ibunya mengendap-endap masuk ke kamar sora dan tidur di sebelahnya
(ibunya justru bertingkah seperti anak kecil.
Go
Woon sebenarnya menderita kanker lambung. Karena ia mengetahui bahwa hidupnya
tak akan lama lagi maka ia berusaha menjadi ibu yang baik untuk sora, serta
memberikan yang sesuatu untuk
kakaknya. Go Woon selalu berusaha tampil ceria di depan semua orang.
Suatu malam Sora mengatakan akan
piknik keesokan harinya. Go Woon semalaman tidak tidur karena ingin membuatkan
bekal untuk Sora (Go Woon ini tak
pandai masak). Namun keesokan harinya hujan turun. Mereka berdua memandangi
hujan dari jendela “Jika hujan turun maka tak ada piknik” Sora tampak kecewa.
Ibunya lalu mengajaknya ke pantai, “sayang kalau bekal yang kubuat tidak
dimakan”. Lalu Ibunya menelepon ke sekolah mengatakan bahwa nenek Sora ulang tahun,
tapi Sora pernah bilang pada gurunya bahwa kedua neneknya sudah meninggal
(hahaha… Ibunya ketahuan bohong)
Tapi
sebenarnya Ibunya tidak bohong. Sepulang piknik mereka mampir ke rumah Kakak Go
Woon untuk upacara peringatan kematian Neneknya. Ketika tengah berdoa Go Woon
jatuh pingsan. Lalu di RS barulah Dokter mengatakan pada kakaknya bahwa Go Woon
menderita Kanker. Go Woon hanya tersenyum sedih.
Disekolah Sora selalu menyendiri.
Sora adalah pecinta kebersihan (aku sendiri yang menamainya hahaha) terlalu
bersih malah sehingga Sora tidak bisa berbagi makan atau minum dengan orang
lain. Menurutnya itu adalah hal yang jorok. Sehingga Gina yang dulu adalah
teman dekat Sora jadi memusuhinya. Saat makan malam Ibunya pun mengarahkan Sora menghadap
padanya dan berkata, “Kamu tidak boleh seperti ini, siapa yang akan mau
hidup denganmu jika kau seperti ini. Ibu tidak selamanya bisa ada di sisimu
untuk menjagamu”. Ibunya mengatakan ini dengan mata berkaca-kaca. Sora belum
mengerti apa yang dikatakan ibunya.
Ibunya
punya ide untuk mengundang teman-teman sora merayakan ulang tahun.Awalnya Sora
bersedia mengundang mereka dan hampir memberikan undangan pesta ulangtahunnya
kepada teman-temannya, namun niat itu ia urungkan. Ketika pulang, rumahnya
sudah dihiasi segala pernak-pernik pesta ulang tahun. Sora tidak peduli. Ia ke
kamar dan mengerjakan PRnya dengan memakai topi pesta ulang tahun. Ibunya
merasa ada yang ganjil dan berkata, “Apakah teman-temanmu terlambat?”. Sora
diam. “Apakah mereka akan datang?”. Sora menjawab, “mereka tidak akan datang”.
Ibunya terdiam. Lalu dengan berusaha ceria “Hei, apa yang kau kerjakan ? Tak
ada yang mengerjakan PR di hari ulang tahunnya.”
“Ayo
kita naik sepedamu.” Sora menatap ibunya “Tapi aku bisa naik sepeda”. Tapi aku
membelikan sepeda untukmu” ibunya ngotot. Lalu Go Woon mengajari Sora naik
sepeda dengan memeganginya dari belakang. Namun ketika di tengah latihan Go
Woon mulai berkunang-kunang dan merasakan kesakitan.
Namun
Sora anak yang pandai, tidak butuh waktu lama untuk ia tahu bahwa ibunya sedang
sakit parah. Sora selalu berusaha
untuk tersenyum di depan ibunya, menemaninya bekerja,. Sora bertanya mengapa
dulu ibunya tidak mengenakan gaun pengantin ketika menikah dan meminta ibunya
mencoba gaun pengantin yang dibuatnya. Kemudian mereka berdua berdansa.
Beberapa waktu kemudian ibunya
dirawat di Rumah sakit, ia berusaha mengabulkan semua permintaan ibunya.,
menyisir rambut sendiri, berteman dengan orang lain berbaikan Jin A. Lalu
mengajak teman-temannya menjenguk ibunya . Pergi les Balet dan berusaha tampil dalam pertunjukan
karena ibunya selalu ingin melihat Sora tampil di atas panggung. semua
permintaan ibunya selama ini ia kabulkan.
Puncaknya
ketika ia sedang bermalam di rumah sakit. Keadaan ibunya sudah semakin parah
saja, ia naik ke atas ranjang rumah sakit dan tidur bersama ibunya. Ibunya
memeluknya lalu bertanya, “Apakah kau mengantuk?”. Sora menjawab, “Tidak”.
Ibunya berkata,”Tapi, tadi aku melihat kau menguap”. Sora membantah, “Tidak,
Aku ingin mendengar radio dulu”. Dan Sorapun jatuh tertidur. Radio masih
menyala dan saat itu sang penyiar membacakan sebuah kartu ucapan yang
dikirimkan ke radio. Ternyata kartu ucapan itu dari Sora untuk ibunya. Isinya
kurang lebih : “Ibu sayang, Aku senang sekali menjadi puterimu, Maaf, aku mengeluh
soal masakanmu yang tak enak dan juga karena kau terlalu sibuk sehingga tak
bisa main denganku tapi kau yang paling kucintai di dunia ini. Ibu, kau sakit?
biar aku saja yang menggantikanmu. Ibu, aku akan cuci piring dan membersihkan
kamar, juga memasak ibu tak perlu bekerja lagi. Bisakah ibu tinggal bersamaku
selamanya? Ibu.. Kau adalah yang terbaik, aku menyayangimu.
Pagi
harinya Sora terbangun di samping ibunya. Ia berkata pada Ibunya yang sedang
tertidur, “Hari ini aku tidak masuk sekolah ya, Aku ingin menemanimu seharian.
Tidurlah, banyaklah istirahat”. Lalu Sora turun dari ranjang dan berjalan
menutup pintu kamar rumah sakit. Di luar, ia berusaha keras menahan tangis. Ia
tahu bahwa ibunya telah tiada. Di saat bersamaan, beberapa dokter sedang berkeliling
mengecek keadaan pasiennya. Tiba-tiba dokter-dokter itu berhenti di depan kamar
Ibu Sora, mereka ingin mengecek keadaan Ibunya Sora. Tetapi Sora tidak
mengijinkannya. “Ibuku sedang tidur, Ia sedang tidur. Jangan ganggu dia.” kata
Sora.Sora menjerit, ia mencoba menghalangi para dokter yang akan masuk ke kamar
ibunya. Namun terlanjur sudah, dokter sudah masuk dan mengetahui keadaan
ibunya. Sora berteriak “Jangan ambil Ibuku, Jangan ambil Ibuku!”.
Adegan
ditutup dengan Sora pulang dari sekolah. Diluar sedang hujan, Sora mengeluarkan
payung yang sudah disiapkannya dari rumah. Sebelum Ibunya meninggal ia selalu
lupa membawa payung ke sekolah. Kini, tidak lagi. Sora melangkah di bawah hujan
sambil tersenyum.(Ibunya di surge tak boleh khawatir lagi padanya). Sebelum
meninggal ibunya telah menyiapkan sebuah desain khusus wedding dress untuk
Sora. Di penghujung film, Sora yang sudah tumbuh dewasa mengenakan wedding
dress yang telah dirancang Ibunya untuk dirinya
Penilaian saya terhadap film ini, begitu menyentuh hati, semua adegan
yang dilakukan masing-masing pemeran begitu kuat, terutama pada Sora yang
notabene masih anak-anak bisa melakukan akting sedih seperti itu. Cerita dari
wedding dress ini juga merupakan cerita yang begitu mengharukan, saya benar-benar
tertegun melihat film, anda bisa tiba-tiba mengingat kembali masa-masa indah
anda bersama ibu atau bahkan orang anda cintai. Pokoknya film ini cocok deh
buat yang lagi galau biar makin galau hahaha. Perlu diingat bahwa orang tua
akan melakukan apapun demi membuat anaknya bahagia, dan anak pun akan melakukan
hal yang sama kepada orangtuanya, walaupun kasih sayang orangtua gak akan
pernah kita balas sebesar yang mereka berikan ke kita. Penilaian saya
terhadap film ini jika dinilai dari angka 1 sampe 10, saya beri nilai 8,9 .
No comments:
Post a Comment