“It’s about showing
who we are to the world, Showing we’ll not be bowed by tragedy. Because how we
are in the future will be founded on how we behave today” Jimmy Murphy.

United disutradari oleh James Charlton dan diproduseri oleh
Julia Stannad. Film ini menceritakan bagimana Manchester United dana “Busby
Babes” (pera pemain didikan Sir Matt Busby) sebelum dan sasudah tragedy Munich,
selain itu certa ini juga difokuskan pada jatuh bangunnya karir sang legenda
Man. United, Sir Bobby Charlton. Pada awalnya film ini difokuskan pada hubungan
sang pemain muda Bobby Charlton (Jack O’Connell) dengan sang assistant manager
Jimmy Murphy (David Tennant). Bobby Charlton yang saat itu masih menjadi pemain
akademi meminta kesempatan promosi ke tim utama, namun Jimmy Murphy memintanya
untuk meningkatkan terlebih dahulu skill nya dan ketika tiba saatnya dia siap
kesempatan pasti akan datang. Berlatar musim 1956 ketika Man United menjadi
juara Liga Inggris, Bobby Charlton menjadikan Duncan Edwards (Sam Claffin) yang
merupakan bintang tim dan juga tim nasional Inggris menjadi panutannya, Duncan
Edwars pun sering memberi nasehat-nasehat pada Bobby. Hingga akhirnya
kesempatan debut untuk Bobby pun datang dipertandingan melawan Charlton
Athletic, bahkan Bobby mencetak 2 gol didebutnya, setelah itu Bobby pun menjadi
pemain regular di tim.
Salah satu penyebab tragedi itu mungkin bermula dari
percakapan sang manager Sir Matt Busby dengan administrator Liga, Alan Hardeker.
Alan saat itu mendesak agar Manchester United tidak mengikuti Piala Eropa
(sekarang bernama Liga Champions) dengan alas an waktu yang berdekatan dengan
jadwal Liga. Naman sang manager menolak itu dan mengkritik pihak liga yang
tidak mau mendukung wakil negaranya berprestasi di kancah eropa. Sir Matt Busby
mempunyai ambisi untuk berprestasi di eropa, apalagi saat itu merupakan masa
keemasan para pemainnya. Karena kengototan masing-masing pihak, akhirnya Alan
memberikan opsi untuk MU bahwa setelah pertandingan Piala Eropa mereka harus
segera pulang dan bermain di Liga dan tidak memberikan jatah istirahat,
Manchester United akhirnya berhasil menembus semi-final
Piala Eropa 1958 dan akan menantang AC Milan nantinya. Dalam perjalanan pulang
setelah menang di perempat final leg2, ternyata pesawat yang ditumpangi MU
mempunyai masalah dan harus mendarat di bandara Munich. Setelah sebelumnya
gagal terbang dipercobaan pertama, Matt Busby memaksa untuk segera lepas landas
mengingat ancaman yang diucapkan Alan Hardeker karena pertandingan Liga hanya
tinggal beberapa hari lagi, namun keputusan itu berakhir menjadi tragedy dan
merenggut beberapa pemain inti dan juga pers. Bobby Charlton berhsil selamat
sementara Matt Busby dan Duncan Edwards mengalami cedera serius. Malang bagi
Duncan Edwards yang akhirnya meninggal. Tragedi ini membuat Bobby Charlton
menjadi trauma dan membenci sepak bola untuk beberapa saat.
Sementara itu, tragedy ini menimbulkan duka mendalam bagi
warga Manchester. Manajemen bahkan sudah kebingungan menghadapi masalah
tersebut apalagi mengenai kelanjutan hidup klub tersebut. Namun Jimmy Murphy
berusah mati-matian meyakinkan manajmen bahwa tim ini bisa bangkit dan taka da
yang tidak bisa, seperti yang biasa dikatakan Matt Busby. Sebelumnya Matt Busby
memang sering ditekan bahwa MU tak akan bisa juara dengan para pemain muda,
tapi Busby berhasil membukikan bahwa mereka salah dengan gelar liga 2 tahun
beruntun, tak ada yang tidak bisa.
“Keep the red flag flying high” kata-kata Sir Matt Busby
tersebut membuat Jimmy Murphy mencoba sekuat tenaga membangkitkan kembali
kondisi tim, dimulai dengan mencari pemain-pemain baru hingga berusaha
meyakinkan Bobby Charlton untuk kembali bermain. Porsi Jimmy Murphy disini
memang lebih dominan disbanding manager legendary Sir Matt Busby, hal ini
menggambarkan bahwa peran Jimmy di tim ini sangatlah penting.
Tim baru ini sukses menembus final piala FA 1958 meskipun
kalah. Sementara Sir Bobby Charlton dan Sir Matt Busby berhasil memberikan
gelar eropa pertama 10 tahun berselang tepatnya 1968.
Karena film ini berdasarkan kisah nyata maka kita tidak akan
bisa menilai ide ceritanya, alurnya pun sangat normal dan umum sehingga tak da
yang khusus untuk film sejarah. Hanya saja visualisasinya cukup bagus terutama
pembuatan latar sehingga terlihat klasik dan kembali ke era tersebut. Hanya
saja sangat disayangkan tidak ada adegan pertandingan disini, hasil
pertandingan hanya dituliskan lewat teks saja sehingga ada sesuatu yang kurang greget. Namun dialognya cukup
menginspirasi terutama kata-kata yang keluar dari Jimmy Murphy. Rating yang
tepat rasanya 7/10, meski cerita, dialog, dan art-nya cukup bagus namun secara
keseluruhan terlihat biasa saja. Namun film ini tetap recommended apa lagi bagi
para penggemar Manchester United karena ini merupakan tontonan wajib.
![]() |
Sir Bobby Charlton dan Menchester United saat menjuarai Piala Champions 1968 |
No comments:
Post a Comment