Tuesday, April 30, 2013

[Hindi-Movie] Main Hoon Na (2004)


“Hidup ini terlalu singkat jika dihabiskan dengan saling membenci” Ram.


Film India selalu punya daya tariknya tersendiri dibanding film-film dari Negara lain. Tarian, action, kisah dramatis, sederet konflik berlapis, dan tentunya durasi hampir 3 jam ini seakan sudah menjadi karakter yang menjadi ciri khas bagi film Bollywood. Zaman sekarang mungkin sudah banyak yang gengsi menonton film India sehingga menimbulkan kesan kuno, tetapi banyak pula yang punya pemikiran akan kekaguman mempertahankan tradisi dari film-film India ditengah arus globalisasi dimana Hollywood semakin menunjukan kecanggihan teknologi film, Korea dengan kisah romantisnya sekaligus jualan tempat wisatanya, hingga Thailand dengan comedy-romancenya sebagai trend baru perfilman mereka. Tradisi-tradisi itu juga terlihat di film “Main Hoon Na” dimana tarian, adegan aksi yang penuh effect, kisah dramatis, hingga durasi panjangnya hadir disini. Meskipun bukan yang terbaik akan tetapi film ini mampu membuat penonton terpukau dengan komedi yang luar biasa dan tentunya alur cerita yang khas namun tetap menarik. Lalu seperti apa film yang dibintangi King of Bollywood, Shah Rukh Khan dan disutradarai oleh teman dekatnya dan diproduseri oleh istrinya sendiri ini?

Main Hono Na atau yang dalam bahasa Indonesianya berarti Aku disini sekarang merupakan film garapan Farah Khan dan diprodusiri oleh Gauri Khan serta didistribusikan oleh Red Chillies Entertainment dan Eros International. Film ini berawal dari konflik India-Pakistan dimana saat itu India berusaha menjadi pelopor perdamaian melalui “Project Milaap” dimana pihak India ingin membebaskan tawanan Pakistan yang sudah ditahan berpuluh-puluh tahun. Akan tetapi proyek ini ditentang oleh pihak teroris India yang dipimpin Raghavan (Sunil Shetty) yang merupakan mantan perwira India. Saat pencetus proyek ini, General Amar Singh Bakshi (Kabir Bedi) dan Brigadier Shekhar Sharma (Naseeruddin Shah) menginformasikan proyek ini melalui televisi, Raghavan dan kelompoknya hadir distudio mengacaukan acara itu. Kekacauan pun terjadi, Raghavan menginformasikan pada General Amar bahwa putrinya yang bernama Sanjana (Amrita Rao) akan terancam bahaya apabila proyek ini dilanjutkan. Kekacauan tersebut berusaha ditangani oleh Brigadier Sekhar dan anaknya Major Ram Prasad Sharma (Shahrukh Khan), akan tetapi insiden itu justru menewaskan Sekhar dihadapan anaknya sendiri. 

Sekhar menyatakan permintaan terakhirnya pada Ram, yakni permintaan maafnya untuk istrinya Madhu (Kirron Kher) dan anaknya Lakshman (Zayed Khan) yang dulu meninggalkannya ketika Ram yang merupakan anak hasil hubungannya dengan wanita lain datang kerumah karena ibunya meninggal. Ram pun mau tidak mau harus memenuhi permintaan terakhir ayahnya yang sudah mengurusnya selama ini. Akan tetapi keberlangsungan proyek Milaap ini harus diperhatikan Ram dimana proyek tersebut juga merupakan impian ayahnya. Ram pun ditugaskan untuk menyamar menjadi mahasiswa di Universitas yang sama dengan Sanjana, putri General Amar untuk menjaga putrinya dari ancaman Raghavan. Awalnya Ram menolak karena ingin mengantarkan permintaan maaf ayahnya dulu, akan tetapi mendengan kabar Lakshman juga ternyata kuliah di Universitas yang sama dengan Sanjana membuat Ram menerima misi itu. Disinilah cerita bermulai.

Pada hari pertama Ram kuliah, Ram sudah menemukan Sanjana akan tetapi masih kesulitan mencari Lakshman. Ternyata Lakshman yang selama ini dicari-cari selalu ada disamping Sanjana dengan menggunakan nama Lucky, nama kerennya di kampus, Ram tidak menyadarinya karena selain namanya berbeda, sifat Lakshman yang popular, banyak omong, suka pamer, dan lain-lain ternyata berbanding terbalik dengan Ram yang serius, polos dan pendiam. Ram yang pada awalnya risih dijahili oleh Lucky perlahan-lahan mulai betah dan senang setelah mengetahui bahwa Lucky yang ada disampingnya merupakan Lakshman yang selama ini dicarinya.

Pada awalnya Ram kesulitan bersosialisasi dengan orang-orang kampus karena gayanya yang kuno dan ha itu membuatnya kesulitan mendekati Sanjana. Akan tetapi setelah Ram menyelamatkan Lucky yang hampir jatuh dari atap membuat pandangan orang-orang terhadap Ram mulai berubah menjadi kagum termasuk Sanjana yang bersyukur bahwa Lucky yang dicintainya secara diam-diam ternyata berhasil diselamatkan Ram yang sebelumnya ditolak menjadi temannya. Setelah insiden itu, Ram, Sanjana, dan Lucky menjadi dekat dan akrab, hal ini membuat tugas Ram semakin mudah karena dia mampu mengawasi dua orang penting yang dimana misi dari Negara dan juga ayahnya langsung bisa dihadapi bersama. Ram juga berusaha mendekati keluarga Lucky agar bisa diterima dan juga berharap bisa mengirimkan permintaan terakhir ayahnya. Ram pun akhirnya diajak tinggal di rumah Lucky dan mendapatkan kasih sayang ibu meskipun dengan status palsu.

Akan tetapi tugas Ram tetaplah tidak mudah. Dia kembali harus menghadapi Raghavan untuk melindungi Sanjana dan juga teman-teman barunya.  Tanpa sepengetahuan Ram, Raghavan si pembunuh ayahnya, pun datang ke Darjeeling. Raghavan masuk ke St. Paul College dengan menyamar sebagai dosen. Selain menghadapi Raghavan, Ram pun harus berusaha menutupi identitasnya agar tidak diusir oleh Lucky dan ibunya yang ternyata masih menyimpan amarah pada ayahnya dan juga anak haramnya yang tidak lain tidak bukan ialah Ram sendiri.

Main Hoo Na masih mengandalkan tradisi-tradisi film India. Tarian? Itu sih sesuatu yang wajib ada pada film India, Film India tanpa tarian itu ga asik dan di film ini tarian dan lagunya sangatlah asik. Selain tarian, film ini juga mempunya adegan-adegan dan juga kebetulan cerita yang terlalu didramatisir, untuk menikmati film ini kita tentunya harus membuang pemikiran akan terlalu dramatisnya suatu adegan. Memang begitulah India, selalu ada adegan yang berlebihan, contohnya ketika perpisahan Ram dengan kampusnya setelah sukses menjalankan misi melindungi Sanjana dan rahasianya terbongkar, seluruh Universitas begitu kompak berbaris menyalami Ram sambil memberikan bunga (sebegitu rapih nya kah dunia ini?). Sekali lagi, abaikan pemikiran itu, maka kalian akan menikmati film ini. Masalah berlebihan, saya juga mau mengkritisi masalah adegan action. Harus diakui special effect dan animasi yang ada pada adegan aksi cukup baik, akan tetapi semua itu justru membuat saya ilfil dan terkesan berlebihan. Kita harus membuang logika dalam menikmati laga aksi dari film ini, hasilnya? Tetap saja tidak bisa menikmati, kecuali jika kalian menikmatinya dari sisi kerumitan effectnya.

Masalah berlebihan lainnya, hal ini juga terdapat pada sisi komedi. Bedanya berlebihan disini justru membuat komedi menjadi sisi yang menonjol dan jadi nilai jual film ini. Komedi yang disajikan sangatlah sukses mengocok perut seperti contohnya teman-teman kampus yang unik, dosen-dosen yang aneh, kepala rektor yang kocak, hingga kisah cinta Ram dengan dosen muda  Chandini (Sushmita Sen) yang selalu mengundang tawa. Meski berlebihan dan harus menghilang logika, tapi humor yang ada sangatlah pas. Selain itu alur cerita yang konsisten nan menyentuh membuat durasi hampir 3 jam ini tidak terasa bosan dan bahkan sangat menikmatinya.

Humor dan alur cerita yang rapi rasanya bisa menutupi kekurangan yang ada bahkan menjadi nilai jual utama film ini. Film India sama seperti semua film timur lainnya dimana selalu terdapat pesan didalamnya termasuk Main Hoon Na khususnya mengenai keluarga.

Rating : 8

No comments:

Post a Comment