Friday, August 23, 2013

[K-Drama] Heartstrings (2011)

"Realitas ini bukanlah biografi seseorang" Kim Suk Hyun.

Bagi kamu yang menyukai musik sekaligus cerita cinta rasanya tak terlalu rugi menonton drama yang satu ini. Karena dsini kamu akan lumayan sering disuguhi skill gitar dari Yong Hwa yang merupakan personel band yang cukup ternama di Korea menyaingi para boyband yang berjamuran, CN Blue. Selain itu pengetahuan musikmu mungkin akan bertambah dengan beberapa pembahasan mengenai musik tradisional Korea. Meski begitu jangan harap kalian akan menyaksikan drama serupa Dream High yang berinti pada musikalitas dan mimpi, drama ini masih dengan pakem Korea dengan cerita utama bertema cinta. Drama 15 episode ini disutradarai oleh Pyo Min So.


Ceritanya mengenai kisah cinta Lee Gyu Won (Park Shin Hye), mahasiswa jurusan musik tradisional dengan Lee Shin (Jung Yong Hwa) mahasiswa musik kontemporer. Lee Gyu Won merupakan cucu dari legenda musik tradisional Korea, Lee Dong Gun yang memiliki watak keras kepala dan fanatis musik tradisional. Karena kakeknya pula ayahnya pergi dari rumah karena terlanjur jatuh cinta dengan musik barat, sehingga Lee Dong Gun melindungi cucunya agar suatu saat dia bisa menja penerusnya. Gyu Won sendiri sangat ahli memainkan Gayageum, alat musik radisional. Sementara itu Lee Shin adalah seorang idola di Universitas, dia memiliki band bernama The Stupid dan memesona para anite berka skill, tingkah coolnya, dan tentu saja ketampanannya. Dia pun memiliki masalah keluarga yang ternyata berkaitan dengan ayah Gyu Won.

Awal pertemua Gyu Won dan Lee Shin tidak terlalu berkesan bagus. Namun Gyu Won akhirnya terpesona pada permainan gitarnya setelah diajak teman-temannya menonton The Stupid di cafe kampus. Lee Shin sering menolak wanita-wanita yang mengutarakan perasaannya, semua itu karena Lee Shin sudah memiliki pujaan hati yakni Jung Yoon Soo (So Yi Hyun) seorang mantan penari balet yang kini menjadi profesor di jurusan tari.  Sayangnya Yoon Soo masih mengharapkan cinta lamanya yang dulu disia-siakannya, Kim Suk Hyun (Song Chan Ui), seorang sutradara teater Broadway yang kembali ke Korea untuk menangani teater drama ulang tahun Universitas yang ke-100. Suk Hyun sendiri masih mengharapkan Yoon Soo namun masih terluka belum lagi pertemuannya dengan Gyu Won dan sempat terpesona pada bakat teaternya sehingga menganak emaskan Gyu Won membuat orang-orang berpikir ada hubungan khusus dengannya. Seperti biasa, cerita cinta bersegi yang melelahkan.

Untungnya cerita cinta beregi ini tidak berlangsung lama karena setelah seperempat dari 15 episode drama ini berlangsung, kisah cinta mereka telah kembali ke jalur masing-masing. Dibanding cinta bersegi, drama ini lebih fokus kepada konflik cinta mereka masing-masing yang melibatkan beberapa couple.

Persiapan teater drama inilah yang akan menjadi latarnya. Selain kisah cinta, masih ada banyak konflik yang terjadi. Saya sendiri bingung utuk menulis saking banyaknya konflik dalam drama ini. Saya sendiri kagum karena dengan 15 episode, meski konflik yang entah berapa lapis tapi penonton masih akan santai menikmatinya, tidak terkesan buru-buru. Namun info lain mengatakan bahwa drama ini mendapat rating yang tak terlalu memuaskan sehingga ada penyempitan episode.

Drama ini sangat baik mengemas humor, alur konflik cerita yang pas, akting yang baik, belum lagi banyaknya scene yang "mengeksploitasi" skill musik mereka dan jujur saya paling suka scene ini apalagi mengenai kolaborasi musik modern dan tradisional.

Sayangnya ada yang kurang sehingga membuat saya berpikir bahwa drama ini hanya menarik sekali tonton. Meski sempat bingung apa yang kurang pada akhirnya saya pikir mengenai kurang kuatnya dramatisasi suatu moment seperti saya yang bingung sejak kapan sebenarnya Gyu Won mulai benar-benar menyukai Lee Shin, lalu Lee Shin yang tiba-tiba menyukai balik Gyu Won, saya merasa pada fase itu saya kurang merasakan feel nya. Bukan tentng akting tapi lebih ke adegan dan pengemasan suasana yang bisa saja terbentuk melalui angel camera atau scoring music. Selain itu dramatisasi juga terasa kurang mengenai masalah konflik teater. Tidak ada moment penguatan suasana mulai menyatunya seluruh crew, semua terasa datar, mungkin saya terlalu berekspetasi tinggi sehingga mengharapkan dramatisasi sempurna yang dilakukan drama Dream High. Selain itu konflik teater ini tidak terlalu istimewa dan hanya sekedar batu loncatan untuk memuluskan konflik cinta. Sempat berharap ada tema "mimpi" yang menggugah pada akhirnya hanya memberikan sedikit inspirasi namun kurang dramatisasi yang ujungnya berespon "oh" bukan "wah". Selain itu mungkin karena sebelumnya saya terlalu overdosis dijejali drama Korea bertema cinta sehingga membuat saya berpikir this drama just another love story. Untungnya eksploitasi skill musik benar-benar menjadi senjata ampuh disini.

Rating : 7.5

No comments:

Post a Comment