Sunday, March 10, 2013

[J-Dorama] Dragon Zakura (2005)

“Masyarakat kita punya aturan, mau tak mau kalian harus ikuti aturan ini dan semua aturan ini ditulis oleh orang-orang pintar. Dan apa maksudnya? Aturan-aturan ini ditulis oleh orang-orang pintar dan mereka akan menggunakannya untuk diri sendiri. Karena orang-orang bodoh ini tak kan bisa memahami aturan-aturan ini, mereka akan tersisih, aturan-aturan ini akan terus melayani orang-orang pintar tadi, sebagai contoh pajak, gaji, asuransi, subsidi. Semua orang pintar tadi akan terus membuat agar mereka sulit dimengerti dan orang-orang bodoh hanya bisa terus berusaha untuk memahami mereka. Jika kau merasa teori ini membosankan, maka, disepanjang hidupmu, kau akan dicurangi dan dipaksa membayar lebih. Orang-orang pintar akan mengambil keuntungan dari keadaan ini, dan orang-orang bodoh akan terus dicurangi dan kalah itulah cara kerja masyarakat kita. Jadi, jika kalian tak mau dicurangi, jika kau tak mau kalah, BELAJAR LAH. Akan ku tunjukan cara sederhana, pergilah ke Todai!” – Sakuragi Kenji
Kudo


Dragon Zakura adalah dorama tahun 2005 yang diangkat dari manga karya Mita Norifusa yang berjudul sama, Dragon Zakura. Dorama ini berlatar pendidikan dan sangat recommended bagi tenaga pengajar (guru, dosen, dan sejenisnya), orang tua, dan siswa khususnya bagi yang ingin mengikuti ujian. Dragon Zakura bercerita tentang seorang pengacara miskin yang juga mantan anggota geng motor berusaha menyiapkan 6 siswa dari sekolah yang punya nilai rata-rata 36 dari nilai 100 untuk mengikuti ujian masuk universitas paling terkenal di Jepang, Universitas Tokyo (Todai).
Cerita bermula ketikas seorang pengacara bernama Sakuragi Kenji (Abe Hiroshi) menangani kasus penutupan SMA Ryuzan karena bangkrut. Sekolah ini dijuluki “sekolah bodoh” karena SMA ini berisi murid-murid yang hanya mendapatkan nilai rata-rata 30-an. Namun karena keadaan Sakuragi yang mengalami kesulitan ekonomi, dia akhirnya mendapatkan ide untuk membuat kelas khusus untuk para siswa dari SMA Ryuzan agar masuk ke Todai, universitas paling terkenal di Jepang. Ide ini diharapakan mampu mengangkat karirnya sebagai pengacara dan juga membuat SMA Ryuzan mampu bertahan. Ide ini ditertawakan oleh guru-guru yang ada di sekolah tersebut hingga akhirnya Sakuragi berjanji akan mengirimkan 5 siswa Ryuzan masuk Todai.
Tentu saja mencari murid untuk kelas khusus tidaklah mudah, hal ini dikarenaka murid-murid tadak mau dan beranggapan hal seperti itu tidaklah mungkin. Namun akhirnya dari target 5 siswa, Sakuragi justru mendapatkan 6 siswa yang mau mengikuti kelas khusus. Murid pertama yang bergabung adalah Yajima Yusuke (Yamashita Tomohisa), Yusuke terpaksa mengikuti kelas khusus karena Sakuragi meminjamkan uangnya untuk melunasi hutang keluarganya, namun seiring berjalannya waktu dia semakin serius dan semangat belajar agar tidak lagi dibodohi dan dicurangi. Setelah Yusuke, 3 orang lain menyusul, Yoshino, Ogata, dan Maki. Kosaka Yoshino (Aragaki Yui) pacarnya Yusuke yang mengikuti kelas khusus karena ikut-ikutan pacarnya, namu seiring berjalannya waktu pula dia pun serius dan memiiki tujuan hidup dengan masuk Todai. Ogata Hideki (Koike Teppei) yang merupakan teman band Yusuke (band mereka beraliran Ska dan Yusuke merupakan pemain terompet handal), sama dengan Yoshino, Ogata hanya ikut-ikutan Yusuke namun anggapan remeh ayahnya membuat Ogata serius masuk Todai sebagai pembuktian kepada ayahnya yang selelu membangga-banggakan sisi akademiknya dulu. Sementara Kobayashi Maki (Saeko) mempunyai alasan tersendiri yakni menjadi artis dan pembuktian kepada temannya yang selalu memanas-manasinya. Mizuno Naomi (Nagasawa Masami) yang merupakan teman kecil Yusuke menyusul, Mizuno yang selalu digadang-gadang ibunya sebagai penerusnya untuk mengurusi warung peninggalan ayahnya merasa tak terima. Ibunya adalah perempuan murahan yang menemani pria-pria yang datang ke warungnya, belum lagi tangan-tangan jahil yang kerap menghampiri Mizuno. Pelanggan warung dan Ibunya menganggap Mizuno bodoh karena bersekolah di Ryuzan, namun Sakuragi datang membujuknya untuk memasuki kelas khusus dan berkata “jika kau masuk Todai, hidupmu akan berbalik 180 derajat”, Mizuno akhirnya mengikuti kelas khusus setelah berkonflik dengan ibunya. Murid terakhir yang masuk kelas khusus adalah Okuno Ichiro (Nakao Ayoshi) yang dari awal memang tertarik dengan kelas khusus dan Todai, tapi karena saudara kembarnya yang bersekolah di Shuumekan (sekolah pintar kebalikannya Ryuzan) juga ingin masuk Todai, ia sering dilecehkan oleh saudara kembarnya tersebut juga orang tuanya. Orang tuanya memiliki tingkat ekonomi yang pas-pasan sehingga mereka menggantungkan semuanya pada adik Okuno dan mengabaikan Okuno sendiri. Ia akhirnya masuk kelas khusus setelah dibujuk oleh Sakuragi untuk membuktikannya kepada keluarga Okuno bahwa dia mampu.
96ap20110825030927
Sakuragi berpendapat alasan bodohnya murid-murid Ryuzan dikarenakan para guru mereka yang mementingkan diri sendiri dan tidak peduli pada siswa sehingga mereka mengajar secara ogah-ogahan tanpa dedikasi. Hal ini membuat para guru bersatu mengusir pengacara tersebut dengan menekan direktur. Direktur sebenarnya menjadi salah satu penyebab bangkrutnya Ryuzan, direktur sendiri yang shopaholic  merupakan istri dari direktur sebelumnya yang telah meninggal, ketidak mampuan memanajemen sekolah inilah yang menjadi penyebab dan seringkali tidak teguh pendirian ketika memutuskan kebijakan. Dari sekian banyaknya guru, hanya ada satu guru yang memang peduli, yakni Ino-sensei. Dia sendiri menjadi terjebak kedalam program kelas khusus karena kalah taruhan dengan Sakuragi. Ino-sensei seperti menjadi seseorang yang membantu murid kelas khusus dari segi psikologis dan emosional.
Ketidakpercayaan Sakuragi terhadap guru-guru Ryuzan membuatnya mengontak kerabat dan gurunya terdahulu sebagai guru untuk kelas khusus karena dianggap kompeten. Karena ini merupakan kelas khusus yang berisikan murid khusus maka metode pengajaran yang dilakukan pun khusus. Ada banyak metode-metode aneh yang sebenarnya ini adalah tips trik yang cukup berguna untuk proses belajar seperti berolahraga, main kartu untuk mengolah otak, belajar bahasa inggris dengan lagu barat, senam untuk melatih otak, belajar sastra dengan komik, dll.
p3
dragon zakura8
Mulanya para murid khusus kesal dengan metode-metode aneh tersebut yang bagi mereka memalukan. Tapi, seiring berjalannya waktu mereka menikmati proses belajar tersebut. Mereka mulai menyadari betapa pentingnya pengetahuan dan betapa pentingnya “menjadi tahu akan sesuatu”. Akhir dari cerita ini cukup realistis. Tidak semuanya berhasil masuk Todai, siapa saja? Silahkan anda menonton sendiri. Pada dasarnya bukanlah masuk Todai yang penting. “Dalam ujian hanya ada satu jawaban yang benar, tapi dalam hidup ada banyak jalan menuju kebenaran” itulah yang dikatakan Sakuragi. Berhasil atau gagalnya sebuah perjuangan bukanlah alasan untuk berhenti berjuang, yang berhasil harus meneruskan perjuangannya, yang gagal coba lagi atau masih ada jalan lain yang akan membuat hidupmu berhasil dan berguna.
Secara keseluruhan dorama ini sangatlah sempurna, kisah sisipan mengenaai kisah cinta segitiga Yusuke-Yoshino-Mizuno tidak terlalu dominan bahkan bisa dibilang kurang bagi mereka pecinta romance, tapi semua itu terlihat berimbang dan tidak mengganggu ritme. Yang paling keren dari dorama ini adalah dialognya yang menyentuh, realistis, dan juga sangat memotivasi. Mungkin kita akan sedikit kesal dengan apa yang diucapkan Sakuragi mengenai status, masyarakat, dan semacamnya, namun semua itu memanglah benar dan realistis bahwa kenyataannya memang seperti itu. Sungguh amazing dan applause bagi sang Sript Writer. Rasanya dorama ini pantas diberikan nilai 9 alias highly most recomended.

No comments:

Post a Comment