Sunday, March 10, 2013

[K-Movie] Wedding Dress (2010)



Film ini menceritakan seorang perancang busana pengantin wanita sekaligus single parent bernama Seo Go-woon (Song Yoon-ah) yang memiliki seorang anak perempuan kecil bernama Jang So-ra (Kim Hyang-ki).

 
            Cerita dimulai dengan tertukarnya gaun yang hendak dipakai oleh sorang pengantin. Go-Woon diminta untuk mengantarkannya. Sementara di sekolah Sora, Hujan turun dan sora tidak membawa payung. Mondar-mandir ditunggunya hujan reda.
            Ibunya datang menjemput dengan ngebut sambil ngepot. Mereka sama-sama mengantarkan baju pengantin yang tertukar ke tempat acara (di tempat acara pengantin nya sudah menangis… bayangkan saja bajunya baru datang 10 menit sebelum acara dimulai. Hahaha)
            Seo Go-woon alias si ibu sangat sibuk dengan pekerjaannya tersebut, sedangkan Sora selalu merasa kurang diperhatikan sehingga ia menjadi anak yang keras kepala dan kurang peduli pada orang-orang di sekitarnya. Mungkin karena sering ditinggal oleh ibunya untk bekerja Sora menjadi anak yang terlalu dewasa lebih dar usianya.Sora diceritakan sebagai anak yang tertutup. Dia cerdas namun tidak bisa bergaul dengan baik dengan teman-teman sebayanya. Setiap kali ibunya mengantarkannya ke tempat kursus balet Sora justru nongkrong di kelas Taekkyon di ruangan sebelahnya dan mengobrol dengan guru taekkyon yang sangat pemalu dan sedang patah hati. (pemuda yang lucu, dan menyedihkan karena tak ada murid taekkyon di kelasnya)
            Dalam waktu sekejap, Sang Ibu berubah. Tadinya, Ibu Sora adalah penggila kerja. Ia menghabiskan waktunya di kantor. Bahkan Sora sering diajak ke kantornya. Namun setelah vonis itu keluar, Sang Ibu memutuskan untuk lebih banyak menghabiskan waktunya dengan anak semata wayangnya. Ia tahu kalau umurnya tidak akan lama lagi. Sora agak kaget dengan perubahan yang dialami ibunya. Ibunya selalu menanyakan apa yang diinginkan Sora lalu membelikan semua yang diinginkannya. Ketika sedang asyik main game Sora dengan nada bercanda berkata, “TV kita sudah kuno“, seketika ibunya langsung membeli TV LCD dan membuang TV lamanya. Saat malam ibunya mengendap-endap masuk ke kamar sora dan tidur di sebelahnya (ibunya justru bertingkah seperti anak kecil.
            Go Woon sebenarnya menderita kanker lambung. Karena ia mengetahui bahwa hidupnya tak akan lama lagi maka ia berusaha menjadi ibu yang baik untuk sora, serta memberikan yang sesuatu untuk kakaknya. Go Woon selalu berusaha tampil ceria di depan semua orang.
            Suatu malam Sora mengatakan akan piknik keesokan harinya. Go Woon semalaman tidak tidur karena ingin membuatkan bekal untuk Sora (Go Woon ini tak pandai masak). Namun keesokan harinya hujan turun. Mereka berdua memandangi hujan dari jendela “Jika hujan turun maka tak ada piknik” Sora tampak kecewa. Ibunya lalu mengajaknya ke pantai, “sayang kalau bekal yang kubuat tidak dimakan”. Lalu Ibunya menelepon ke sekolah mengatakan bahwa nenek Sora ulang tahun, tapi Sora pernah bilang pada gurunya bahwa kedua neneknya sudah meninggal (hahaha… Ibunya ketahuan bohong)
            Tapi sebenarnya Ibunya tidak bohong. Sepulang piknik mereka mampir ke rumah Kakak Go Woon untuk upacara peringatan kematian Neneknya. Ketika tengah berdoa Go Woon jatuh pingsan. Lalu di RS barulah Dokter mengatakan pada kakaknya bahwa Go Woon menderita Kanker. Go Woon hanya tersenyum sedih.
Disekolah Sora selalu menyendiri. Sora adalah pecinta kebersihan (aku sendiri yang menamainya hahaha) terlalu bersih malah sehingga Sora tidak bisa berbagi makan atau minum dengan orang lain. Menurutnya itu adalah hal yang jorok. Sehingga Gina yang dulu adalah teman dekat Sora jadi memusuhinya. Saat makan malam Ibunya pun mengarahkan Sora menghadap padanya dan berkata, “Kamu tidak boleh seperti  ini, siapa yang akan mau hidup denganmu jika kau seperti ini. Ibu tidak selamanya bisa ada di sisimu untuk menjagamu”. Ibunya mengatakan ini dengan mata berkaca-kaca. Sora belum mengerti apa yang dikatakan ibunya.
            Ibunya punya ide untuk mengundang teman-teman sora merayakan ulang tahun.Awalnya Sora bersedia mengundang mereka dan hampir memberikan undangan pesta ulangtahunnya kepada teman-temannya, namun niat itu ia urungkan. Ketika pulang, rumahnya sudah dihiasi segala pernak-pernik pesta ulang tahun. Sora tidak peduli. Ia ke kamar dan mengerjakan PRnya dengan memakai topi pesta ulang tahun. Ibunya merasa ada yang ganjil dan berkata, “Apakah teman-temanmu terlambat?”. Sora diam. “Apakah mereka akan datang?”. Sora menjawab, “mereka tidak akan datang”. Ibunya terdiam. Lalu dengan berusaha ceria “Hei, apa yang kau kerjakan ? Tak ada yang mengerjakan PR di hari ulang tahunnya.”
            “Ayo kita naik sepedamu.” Sora menatap ibunya “Tapi aku bisa naik sepeda”. Tapi aku membelikan sepeda untukmu” ibunya ngotot. Lalu Go Woon mengajari Sora naik sepeda dengan memeganginya dari belakang. Namun ketika di tengah latihan Go Woon mulai berkunang-kunang dan merasakan kesakitan.
            Namun Sora anak yang pandai, tidak butuh waktu lama untuk ia tahu bahwa ibunya sedang sakit parah. Sora selalu berusaha untuk tersenyum di depan ibunya, menemaninya bekerja,. Sora bertanya mengapa dulu ibunya tidak mengenakan gaun pengantin ketika menikah dan meminta ibunya mencoba gaun pengantin yang dibuatnya. Kemudian mereka berdua berdansa.
            Beberapa waktu kemudian ibunya dirawat di Rumah sakit, ia berusaha mengabulkan semua permintaan ibunya., menyisir rambut sendiri, berteman dengan orang lain berbaikan Jin A. Lalu mengajak teman-temannya menjenguk ibunya . Pergi les Balet dan berusaha tampil dalam pertunjukan karena ibunya selalu ingin melihat Sora tampil di atas panggung. semua permintaan ibunya selama ini ia kabulkan.
            Puncaknya ketika ia sedang bermalam di rumah sakit. Keadaan ibunya sudah semakin parah saja, ia naik ke atas ranjang rumah sakit dan tidur bersama ibunya. Ibunya memeluknya lalu bertanya, “Apakah kau mengantuk?”. Sora menjawab, “Tidak”. Ibunya berkata,”Tapi, tadi aku melihat kau menguap”. Sora membantah, “Tidak, Aku ingin mendengar radio dulu”. Dan Sorapun jatuh tertidur. Radio masih menyala dan saat itu sang penyiar membacakan sebuah kartu ucapan yang dikirimkan ke radio. Ternyata kartu ucapan itu dari Sora untuk ibunya. Isinya kurang lebih : “Ibu sayang, Aku senang sekali menjadi puterimu, Maaf, aku mengeluh soal masakanmu yang tak enak dan juga karena kau terlalu sibuk sehingga tak bisa main denganku tapi kau yang paling kucintai di dunia ini. Ibu, kau sakit? biar aku saja yang menggantikanmu. Ibu, aku akan cuci piring dan membersihkan kamar, juga memasak ibu tak perlu bekerja lagi. Bisakah ibu tinggal bersamaku selamanya? Ibu.. Kau adalah yang terbaik, aku menyayangimu.
            Pagi harinya Sora terbangun di samping ibunya. Ia berkata pada Ibunya yang sedang tertidur, “Hari ini aku tidak masuk sekolah ya, Aku ingin menemanimu seharian. Tidurlah, banyaklah istirahat”. Lalu Sora turun dari ranjang dan berjalan menutup pintu kamar rumah sakit. Di luar, ia berusaha keras menahan tangis. Ia tahu bahwa ibunya telah tiada. Di saat bersamaan, beberapa dokter sedang berkeliling mengecek keadaan pasiennya. Tiba-tiba dokter-dokter itu berhenti di depan kamar Ibu Sora, mereka ingin mengecek keadaan Ibunya Sora. Tetapi Sora tidak mengijinkannya. “Ibuku sedang tidur, Ia sedang tidur. Jangan ganggu dia.” kata Sora.Sora menjerit, ia mencoba menghalangi para dokter yang akan masuk ke kamar ibunya. Namun terlanjur sudah, dokter sudah masuk dan mengetahui keadaan ibunya. Sora berteriak “Jangan ambil Ibuku, Jangan ambil Ibuku!”.
            Adegan ditutup dengan Sora pulang dari sekolah. Diluar sedang hujan, Sora mengeluarkan payung yang sudah disiapkannya dari rumah. Sebelum Ibunya meninggal ia selalu lupa membawa payung ke sekolah. Kini, tidak lagi. Sora melangkah di bawah hujan sambil tersenyum.(Ibunya di surge tak boleh khawatir lagi padanya). Sebelum meninggal ibunya telah menyiapkan sebuah desain khusus wedding dress untuk Sora. Di penghujung film, Sora yang sudah tumbuh dewasa mengenakan wedding dress yang telah dirancang Ibunya untuk dirinya
            Penilaian saya terhadap film ini, begitu menyentuh hati, semua adegan yang dilakukan masing-masing pemeran begitu kuat, terutama pada Sora yang notabene masih anak-anak bisa melakukan akting sedih seperti itu. Cerita dari wedding dress ini juga merupakan cerita yang begitu mengharukan, saya benar-benar tertegun melihat film, anda bisa tiba-tiba mengingat kembali masa-masa indah anda bersama ibu atau bahkan orang anda cintai. Pokoknya film ini cocok deh buat yang lagi galau biar makin galau hahaha. Perlu diingat bahwa orang tua akan melakukan apapun demi membuat anaknya bahagia, dan anak pun akan melakukan hal yang sama kepada orangtuanya, walaupun kasih sayang orangtua gak akan pernah kita balas sebesar yang mereka berikan ke kita. Penilaian saya terhadap film ini jika dinilai dari angka 1 sampe 10, saya beri nilai 8,9 .

No comments:

Post a Comment