Sunday, March 10, 2013

[UK-Movie] The Damned United (2009)



“I wouldn't say I was the best manager in the country. But I'm in the top one.” 

Kehidupan manager tim sepakbola sepertinya sama sulitnya bahkan lebih dengan kehidupan pemain sepakbola, sebenarnya apapun pekerjaannya pastinya semua mendapatkan kesulitan. Bagi penggemar liga inggris fanatic rasanya sudah taka sing dengan nama Brian Clough. Siapakah dia? Brian Clough merupakan salah satu manager tersukses yang dimiliki Liga Inggris. Dia pernah membawa Derby County yang berstatus promosi menjadi juara Liga, selain itu dia juga membawa Nottingham Forest menjuarai Liga Champions. Namun, dalam film ini Tom Hooper selaku sutradara tidak mengekspose kesuksesannya melainkan justru disaat-saat terpuruknya, sebuah ide yang cukup unik nan menarik untuk melihat pengemasannya.


The Damned United menceritakan salah satu manager sukses yang mencoba menangani salah satu tim kuat saat itu Leeds United, namun sayangnya dia hanya bekerja selama 40 hari di tim itu. Cerita diawali sebuah pencitraan mengenai Leeds United, beberapa dokumen rekaman pertandingan menggambarkan Leeds United sebagai tim kuat yang mendominasi Liga Inggris di era 70-an namun memiliki citra klub kasar. Sementara dokumen lain menggambarkan kondisi Tim nasional Inggris yang sedang mencari pelatih baru. Dua rekaman tadi akhirnya mengarah pada sebuah cerita dimana saat itu FA mengumumkan mengontrak Don Revie yang telah bertahun-tahun membuat Leeds United menjadi tim yang “ditakuti”. Dan pertanyaannya, siapakah yang mengisis kekosongan di Leeds?.

Brian Clough (Michael Sheen) yang sebelumnya sukses meruntuhkan dominasi Leeds United dengan membawa klub promosi Derby County menjadi juara pun ditunjuk menggantikan Don Revie. Namun sayangnya ada permasalahan besar yang terjadi, Don dan Clough adalah rival dan hal itu secara tidak langsung membuat para pemain Leeds membencinya, belum lagi ucapan-ucapan Clough yang selalu merendahkan Don tentunya membuat mantan anak didiknya sangat marah. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan. Beberapa tahun sebelumnya saat Clough masih melatih Derby County yang ada di divisi 2 bertemu dengan Leeds United di ajang FA Cup. Bagi klub miskin seperti Derby, melawan tim sebesar Leeds adalah sesuatu yang langka, hal itulah yang membuat Clough dan asistantnya Peter Taylor (Timothy Spall) antusias menyambut rombongan Don Revie. Sayangnya saat pertemuan, Clough tidak dianggap dan bahkan tak berjabat tangan ditambah Leeds pun menang dengan cara yang tidak disukai Clough, permainan kasar serta diving. Brian Clough pun membuat perhitungan besar pada Don dengan cara membuat Derby County segera promosi agar bisa se Liga dengan Leeds dan meruntuhkan dominasinya. Ambisi Clough dibantu Taylor yang jeli dalam transfer pemain. Kesalahan besar Clough disini adalah terlalu memfokuskan diri pada permasalahan pribadi dirinya dengan Don dan tak mau mengerti tentang perasaan pemain dan juga klub.

Sebenarnya dari pada menyoroti Clough vs Don, film ini lebih focus menceritakan hubungan Brian Clough dan Peter Taylor. Keduanya saling melengkapai baik itu didalam lapangan maupun diluar lapangan. Clough mempunyai watak yang suka meledak-ledak, ambisius, temperamental sebaliknya Taylor adalah orang yang pendiam serta kalem sehingga mampu meredam amarah Clough. Dari dalam lapangan, Clough adalah seorang managar jenius yang punya pemikiran mengenai apa yang akan dilakukan kedepannya, mengerti apa yang dibutuhkan klub sementara Taylor bertugas seperti eksekutor, setelah mengetahui apa yang Clough butuhkan dengan cepat Taylor memberikan apa yang Clough butuhkan seperti pemain misalnya. Konflik terjadi ketika Clough yang tak akrab dengan pemilik klub yang berujung dipecatnya Clough dan Taylor. Taylor menyalahkan Clough karena membuatnya meninggalkan kota yang dicintainya itu. Mereka pun bertengkar hebat apalagi setelah Clough menerima pinangan Leeds begitu saja. Di Leeds ternyata Clough tidak bisa apa-apa tanpa Taylor, alasan lain mengapa ia gagal ialah tak adanya sosok Taylor disampingnya yang bisa menjadi penasehat sekaligus penahan amarahnya.

Film ini mempunya alur yang unik, alur bolak-balik/maju-mundur. Penggambara zaman tersebut pun mampu divisualisasikan dengan baik, belum lagi tambahan cuplikan documenter pertandingannya. Kualitas kamera yang bisa membawa suasana kembali ke media massa era itu. Nilai 8 dari 10 rasanya pantas diberikan. Hal yang cukup mengganggu adalah para pemeran pemain bola tersebut. Entah apa pemain era itu tidak memperhatikan berat badan, tapi kondisi tubuhnya seperti tidak pantas untuk memerankan sosok olahragawan. Film ini pun tidak semuanya benar karena ada penambahan fiksi yang membuat efek dramatisir seperti skor dan lainnya. Memang agak disayangkan difilm ini tidak menampilkan bagimana kejeniusan Clough meracik strategi dan lebih mengedepankan konflik perseteruannya dengan Don, Manajemen, dan juga Peter Taylor.

Note: (SPOILER) Brian Clough dan Peter Taylor kembali bereuni dan membangun tim kecil Nottingham Forest menjadi juara eropa dua kali beruntun. Lalu ada sebuah kisah sedih di penghujung hidup Clough dan Taylor. Setelah mereka berpisah di tahun 1980an keduanya bertengkar hebat dan tak pernah lagi saling berbicara. Hal ini kemudian akan menjadi penyesalan terbesar Clough karena sahabatnya itu mati mendadak di tahun 1990 tanpa pernah berdamai lagi dengannya. Clough yang pemarah itu konon menangis hebat  mendengar kabar kematian sabg sahabat. Ia menyatakan dalam biografinya bahwa setelah kepergian Taylor ia sulit untuk menemukan ‘tawa’nya kembali.

No comments:

Post a Comment